Lazada Indonesia
Lazada Indonesia

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme isTita

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 September 2014

SUAMIKU MALAIKATKU; KISAH KESETIAAN SEORANG SUAMI KEPADA ISTERINYA






Nama lengkapnya Eko Pratomo Suyatno, tapi lebih sering disebut Suyatno saja.Usianya mungkin sudah menginjak 60 tahun.Dia merupakan pemilik sebuah perusahaan besar di bidang investasi reksadana yang cukup bagus reputasinya di negeri ini.Sebagai seorang pengusaha sukses, dia dan keluarganya mempunyai kehidupan yang cukup baik. Perkawinannya dengan isteri tercinta lebih dari 30 tahun yang lalu juga sangat bahagia, dan telah mendapatkan 4 orang anak yang kini telah tumbuh dewasa semua.

Kehidupan rumah tangganya mendapatkan cobaan berat sesaat setelah isterinya melahirkan anak ke empatnya. Setelah melahirkan, tiba-tiba ke dua kakinya lumpuh tidak bisa digerakkan. Kondisi itu berlangsung hingga 2 tahun. Kondisinya kemudian bukannya membaik, pada tahun berikutnya justeru kelumpuhan itu terjadi pada seluruh tubuhnya. Lidahnya tidak bisa digerakkan, otomatis juga tidak bisa berbicara. Satu-satunya cara berkomunikasi dengan orang lain hanya dengan menggunakan bahasa isyarat mata.

Menghadapi kondisi isterinya yang seperti itu, Pak Suyatno tetap tabah dan dengan sabar merawat dan mengurusi segala keperluan isterinya. Dia ingin menunjukkan cinta yang sesungguhnya kepada isterinya yang sekarang lumpuh itu dengan cara mengurus langsung semua kebutuhan isterinya, walaupun sebenarnya dia bisa membayar seseorang untuk melakukan semua itu. Namun kebesaran cinta pada isterinya membuat dia tetap kuat dan setia melayani isterinya. Sedangkan pembantu-pembantu yang ada ditugaskan untuk mengurus kebutuhan rumah tangga. Pak Suyatno juga otomatis berperan sebagai ibu bagi ke empat anaknya.

Sebelum berangkat ke tempat usahanya setiap hari, Pak Suyatno selalu menyempatkan diri memandikan, membersihkan kotoran, menggantikan pakaian dan menyuapi isteri tercintanya. Agar sang isteri tidak kesepian saat ditinggal, dia dekatkan sang isteri pada sebuah televise di ruangannya. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum. Untunglah tempat usaha pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa-apa saja yang dia alami seharian.

Meski istrinya hanya bisa memandang tanpa bisa menanggapi, Pak Suyatno dengan setia mengajak istrinya duduk di belakang dia saat Pak Suyatno shalat, seperti sedang berjamaah. Ia-pun sering mengajak istrinya mengaji atau mendengarkan Pak Suyatno mengaji dan juga mengajak sang istri berzikir, meski hanya dalam hati. Semuanya itu dijalani Pak Suyatno dengan ikhlas dan ia sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap hari, agar istrinya tersenyum.

Rutinitas ini sudah dilakukan pak Suyatno selama 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan pak Suyatno memutuskan untuk merawat sendiri ibu mereka. Yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yang sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak………bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”.

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya, “Sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibu pun akan mengijinkannya.Kapan Bapak menikmati masa tua Bapak dengan berkorban seperti ini? Terus terangi kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baiknya secara bergantian kalau bapak menikah lagi”.
Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga oleh anak-anak mereka, “Anak-anakku ………, terima kasih atas saran kalian. Hanya saja bapak punya prinsip yang tidak dapat ditawar lagi. Bagi bapak, jikalau perkawinan dan kehidupan di dunia ini hanya untuk memenuhi nafsu kita, terutama nafsu birahi mungkin bapak akan menikah lagi sudah sedari dulu……Tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disamping bapak, bagi bapak itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian.. “ Sejenak kerongkongannya tersekat,” Anakku, kalian yang selalu bapak dan ibu rindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat menggantinyai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini?. Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang?Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah swt kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yang masih sakit? Jujur saja nak, bapak tidak sampai hati, meninggalkan ibumu” kali ini ada tetesan air mata di sudut mata Pak Suyatno. Seketika meledaklah tangis anak-anak pak Suyatno, kemudian merekapun melihat juga butiran-butiran bening jatuh dipelupuk mata ibunya, yang dengan pilu ditatapnya mata sang suami yang sangat setia dan sangat dicintainya itu..

Akibat kesetiannya selama puluhan tahun tersebut, sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh Metro TV untuk menjadi nara sumber pada acara Kick Andy. Di acara itu mereka mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno, bagaimana beliau mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa itu? Mengingat waktu tersebut bukan waktu yang pendek untuk menguji batas kesabaran dan ketabahan manusia biasa.

Pada saat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio. Kalau boleh menebak, tangis Pak Suyatno bukanlah karena beban dia yang berat selama bertahun-tahun itu, melainkan karena membayangkan penderitaan isteri tercintanya yang tak kunjung berakhir setelah lebih dari seperempat abad berlalu. Kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru, lalu disitulah Pak Suyatno bercerita.

“Bagi saya, jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau berkorban dengan memberi ( memberi waktu, memberi tenaga, pikiran dan perhatian ) adalah hanya kesia-siaan belaka. Sejak dulu saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dengan tekad kita akan bersama dalam suka maupun duka, hingga Allah swt memanggil kita. Saya tidak akan dapat melupakan jasa-jasa besar istri saya sewaktu dia sehat, diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan batinnya. Ia juga telah memberi saya 4 orang anak yang lucu-lucu, saleh dan pinter. Di mata saya, ia sehat dan masih cantik seperti 30 tahun yang lalu. Saya tidak pernah menganggapnya lumpuh. Saat saya menyuapinya, saya rasakan sama seperti saat saya menyuapinya kala kita berbulan madu. Saat saya menggendongnya untuk naik dan turun dari tempat tidur, saya merasakan seperti saat kita masih berbulan madu. Setiap kali saya melihat wajahnya, sama seperti kala saya melihatnya di kala kami pacaran atau seperti saat saya memandangnya waktu kami berbulan madu"

Pak Suyatno kemudian melanjutkan,"Sekarang dia dalam kondisi sakit setelah melahirkan anak kami. Ia telah berkorban untuk cinta kami bersama. Bagi saya kondisi itu merupakan ujiandari Allah bagi saya atas cinta kami berdua. Apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Dalam kondisi ia sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sedang dalam keadaan sakit. Tidak, tidak, bahkan berpikir untuk itupun saya tidak mau. Biarlah saya ikhlas menjalani takdir Allah ini, saya yakin "Gusti Allah ora sare", Tuhan tidak pernah tidur. Sekecil apapun yang saya berikan kepada istri saya dan anak-anak, saya niatkan hanya untuk ibadah saya kepada Allah swt. Dan saya yakin Allah pasti akan memperhitungkan apapun yang kita perbuat, sekecil apapun. Saya berusaha mengikuti Rasulullah, tauladan saya yang mencintai dan melayani istrinya, bukan hanya dilayani. Sekarang ini harapan saya hanya satu, ijinkan saya merawat istri saya yang sangat saya cintai hingga Allah memanggil salah satu diantara kita. Kalapun ia dipanggil lebih dulu, saya bertekad untuk tetap mencintainya dan tidak akan menikah lagi. Istri saya adalah cinta dunia dan akhirat saya. Kalau Allah mengizinkan kami masuk surga, Insya Allah, saya menginginkan ia jadi Bidadari saya di Surga”

Kali ini Pak Suyatno sama sekali tidak menangis, justru penontonlah yang menangis.

Arti didikan keras seorang Ayah

Lira adalah seorang anak tunggal dari sebuah keluarga yang sederhana yang tinggal di pinggiran kota. Walaupun anak satu-satunya, sejak kecil ia seringkali dimarahi oleh ayahnya, di mata sang ayah, tidak ada satupun pekerjaan yang benar. Setiap harinya, Lira selalu berusaha keras untuk mengerjakan sesuatu yang diinginkan oleh ayahnya. Tetapi tetap saja, karena hanya ketidakpuasan sang ayah yang ia dapatkan. Begitupun juga pada saat Lira berusia 17 tahun, tidak ada ucapan kalimat “Selamat ulang tahun” yang keluar dari mulut ayahnya. Dan semua hal tersebut membuat Lira semakin membenci ayahnya. Karena sosok ayah yang ada dalam dirinya, adalah sosok seorang ayah yang pemarah dan juga tidak pernah memperhatikan dirinya. Hingga akhirnya, Lira pun memberontak dan tidak pernah satu haripun ia lalui hari tanpa bertengkar dengan ayahnya. Beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-17, ayahnya meninggal dunia. Akibat penyakit kanker yang tidak pernah beliau katakan kepada siapapun, kecuali pada istrinya. Walaupun merasa sedih dan kehilangan, tetapi di dalam diri Lira masih tersimpan rasa benci terhadap ayahnya. Hingga sampai suatu hari ketika Lira membantu ibunya membereskan barang-barang peninggalan almarhum ayahnya, ia menemukan sebuah bingkisan yang dibungkus dengan rapi, dan di atasnya tertulis, ‘Untuk anakku tersayang’.

Dengan hati-hati, diambilnya bingkisan tersebut, dan Lira pun mulai membukanya. Di dalam bingkisan tersebut, terdapat sebuah jam tangan serta sebuah buku lama yang ia inginkan. Selain kedua benda itu, terdapat sebuah kartu ucapan berwarna merah muda yang merupakan warna kesukaan Lira. Perlahan ia membuka kartu ucapan tersebut, dan mulai membaca tulisan yang ada disana. “Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau telah mempercayai diriku yang rendah ini untuk memperoleh karunia tersebut dalam hidupku. Ku mohon ya Tuhan, jadikan buah kasih hamba ini menjadi orang yang berarti bagi sesama dan juga bagiMu. Janganlah kau berikan jalan yang lurus dan luas membentang baginya, tetapi berikan pula jalan yang penuh liku dan duri, agar dia dapat meresapi kehidupan yang seutuhnya. Sekali lagi ku mohon ya Tuhan, sertailah anakku dalam setiap langkah yang ia tempuh, jadikan ia sesuai dengan kehendakmu.
Selamat ulang tahun anakku, doa ayah selalu menyertaimu”.

Tulisan dalam kartu itu membuat air mata Lira tak terbendung lagi. Ibunya menghampiri dan menanyakan apa yang telah terjadi. Dalam pelukan ibunya, Lira pun menceritakan tentang isi dan tulisan yang terdapat dalam bingkisan peninggalan ayahnya itu. Sang ibu, lalu menceritakan bahwa ayahnya memang sengaja merahasiakan penyakit yang diderita sejak lama. Dan sengaja mendidikmu dengan keras, agar kamu kelak menjadi sosok wanita yang kuat dan tegar.

Cerita di atas mengingatkan kita untuk tidak selalu melihat apa yang kita lihat dengan kedua mata kita. Tetapi lihat juga sesuatu dengan mata hati kita. Karena apa yang kita lihat dengan kedua mata kita, terkadang tidak sepenuhnya seperti apa yang sebenarnya terjadi. Kasih sayang seorang ayah, Ibu, saudara-saudara, atau orang-orang disekitar kita, dan terutama kasih Yang Maha Kuasa yang dilimpahkan kepada kita dengan berbagai cara. Hanyalah tinggal bagaimana cara kita menerima, menyerap, mengartikan, dan membalas kasih sayang itu.





Kamis, 25 September 2014

BEGINILAH CARA YANG BENAR DARI SEORANG SUAMI YANG MENCINTAI ISTRINYA

1. SUAMI selalu menggandeng tangan istrinya saat berjalan, jikapun satu tangan jg tak bisa menggandeng krn suatu hal, SUAMI selalu meminta istrinya yg menggandeng tangannya. Alasannya dia bertanggung jawab atas jalan istrinya supaya selalu aman.
2. SUAMI selalu mencium kening istrinya disaat-saat tertentu, sebelum & sepulang bekerja, sebelum dan sesudah tidur. Alasannya sebagai tanda bahwa dialah pelindung & penenang istrinya agar istrinya selalu merasa nyaman
3. SUAMI tidak pernah berteriak pd istrinya, alasannya suara yang keras dari suami utk istrinya adalah cambuk yang menyakitkan.
4. SUAMI tdk prnah mencela dan memaki istrinya sebesar apapun kesalahan yang diperbuat alasannya makian dan celaan bukan kata yang bijak mengajarkan kebenaran.
5. SUAMI selalu memeluk dan membelai istrinya jika istrinya berbuat salah, alasannya mulut dan perbuatan istri adalah tanggung jawab suami, bila istri sampai tidak terkontrol itu adalah salah suami, sebab itu dia selalu memeluk dan membelai istrinya sambil berkata "maafkan ayah, lain kali jangan kamu ulangi kesalahan itu lagi, jadilah istri yang beriman dan baik, salahkan ayah saja".
6. SUAMI selalu bangun sebelum dan berangkat tidur setelah istrinya, alasannya kewajibannyalah utk melindungi hidup istrinya dimulai saat bangun tidur dan sampai αƙαn tidur, itulah janji suami pd istrinya.
Semoga para lelaki Yang membaca Coretan Ini Dapat Mencintai Istrinya Sepenuh Hati dan Bisa menerima Kekurangan Istrinya.

5 Hal yang Jangan Dilakukan Kepada Pasangan yang Suka Mengkritik



Beberapa pasangan memulai hubungan mereka dengan keinginan untuk saling mengkritik dan mengecilkan. Umumnya, kritikan timbul sebagai kombinasi dari rasa frustasi dan komunikasi yang buruk. Seringkali seseorang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang efektif ketika mereka menikah, dan ketika rasa frustasi atau perbedaan muncul mereka mengungkapkannya dengan suatu cara yang tampak seperti kritikan. Ketika hal ini terjadi orang lain biasanya menanggapi dengan membela juga dengan kritikan yang mereka miliki.
Perdebatan dapat memburuk sampai suami dan istri saling melemparkan kata-kata hinaan. Dalam skenario yang lain, salah satu pasangan akan dengan pasif menerima kritikan dan rela menjadi korban—situasi yang seringkali menuntun pada perundungan. Semua pola ini adalah hasil dari gaya komunikasi yang buruk. Pasangan saling salah paham dan menciptakan lingkaran kritikan dan perilaku yang membela diri.
Pasangan Anda cenderung tidak benar-benar ingin atau bermaksud untuk mengkritik, namun dia tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengan cara yang sehat. Sangat mungkin untuk membawa kasih dan pemahaman ke dalam pernikahan, namun kedua pasangan harus belajar mengubah cara mereka berkomunikasi.

  • 1. Jangan kembali ke kebiasaan lama

    Dalam usaha untuk meningkatkan komunikasi dan mengakhiri lingkaran kritikan, adalah sangat membantu untuk berhati-hati dalam cara Anda berkomunikasi yang mungkin menimbulkan masalah. Sebagai contoh, jika Anda berniat untuk membesar-besar suatu hal untuk menunjukkan maksud Anda, cobalah untuk tetap berfokus pada fakta dalam pembahasan Anda. Kebiasaan komunikasi macam ini sering kali sulit untuk diubah dan memperburuk masalah.
  • 2. Jangan menanggapi kritik sebagai hal yang pribadi

    Meskipun kritik pribadi dari pasangan Anda dapat menyakitkan, menanggapinya dengan kritik juga hanya akan memperburuk suasana. Cobalah untuk bersabar dan mengampuni ketika Anda merasa bahwa Anda telah dikritik secara tidak adil. Cobalah untuk mengingat bahwa pasangan Anda mungkin tidak sadar betapa keras dan tidak pantasnya komentarnya terdengar. Daripada melawan balik, jelaskan kepada pasangan Anda perasaan Anda terhadap komentar yang dia berikan. Ini adalah cara yang baik untuk mengurangi timbulnya situasi yang lebih buruk.
  • 3. Jangan biarkan diri Anda menjadi korban

    Tidaklah bijaksana untuk membalas dengan kritik Anda sendiri, namun sama tidak bijaksananya untuk dengan pasif terus-menerus menerima kritik. Dengan membiarkan pasangan Anda untuk merendahkan Anda, Anda membangun pondasi yang kuat di mana pasangan Anda akan menjadi yang dominan. Jika pola ini terjadi itu dapat dengan mudah menuntun pada perundungan yang lebih buruk. Ketika pasangan Anda mengkritik Anda mengenai sesuatu, daripada menerimanya begitu saja, bahaslah masalahnya dengan tenang dan coba temukan cara yang Anda berdua dapat mengatasi masalahnya.
  • 4. Jangan mendiamkan pasangan Anda

    Meskipun sulit untuk mendengar kritikan, mengabaikan atau meninggalkan pasangan Anda akan memperburuk masalah. Pasangan Anda cenderung memiliki rasa frustasi dan pengabaian Anda akan masalah hanya akan meningkatkan rasa frutasi pasangan Anda dan menuntun pada lebih banyak kritik. Alih-alih, dengarkan yang pasangan Anda katakan dan cobalah untuk melihat dari sudut pandangnya. Ajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi pemahaman Anda akan masalahnya. Tawarkan ide seperti bagaimanan Anda bisa lakukan dengan berbeda dan dengarkan dengan pikiran yang terbuka untuk saran.
  • 5. Jangan langsung memulai argumen

    Kadang-kadang, adalah bijak untuk menunda pembahasan jika emosi sedang tinggi dan Anda merasa bahwa mungkin keadaan akan menjadi kacau. Bagaimanapun juga, ini tidak berarti Anda harus melupakan masalahnya. Sampai argumen diselesaikan, itu akan terus berlanjut merusak pikiran Anda berdua. Jika Anda merasa yang terbaik adalah mengakhiri masalah sementara, tentukan waktu dan tempat yang spesifik untuk memulai dialog ketika Anda berdua memiliki kesempatan untuk menenangkan diri.

Senin, 07 Juli 2014

Istri yang Mengeluhkan Suami


Seseorang wanita yang baru saja menikah datang pada ibunya dan mulai mengeluh tentang tingkah laku pasangannya itu. Setelah menikah ia baru tahu karakter asli pasangannya yang keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dan lain-lain.

Wanita ini berharap orang tuanya ikut mendukung dia menyalahkan suaminya itu. Namun dia sangat kaget karena saat itu sang ibu hanya diam saja… bahkan kemudian ibunya pergi ke dapur, sementara wanita ini terus bercerita dan mengikuti ibunya ke dapur. Lalu sang ibu mulai memasak air. Setelah beberapa waktu akhirnya air pun mendidih.

Sang ibu lalu menuangkan air yang masih panas itu ke dalam 3 gelas yang telah dia siapkan. Dalam gelas pertama dia memasukkan sebuah telur, di gelas ke dua dia memasukkan wortel, sedangkan di gelas ke tiga di memasukkan kopi.

Setelah menunggu beberapa saat, si ibu menunjukkan isi ketiga gelas tadi ke putrinya itu. Dan hasilnya: wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum.

Lalu si ibu mulai menjelaskan:
“Anak ku… masalah dalam hidup itu seperti air mendidih. Namun bagaimana sikap kitalah yang menentukan dampaknya.
Kita bisa menjadi:
1. Lembek seperti wortel
2. Mengeras seperti telur
3. Atau harum seperti kopi

Jadi wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tapi merekalah yang berubah karena air panas itu. Sementara kopi malah mengubah air, membuat air itu menjadi harum.Akan sangat mudah untuk bersyukur pada saat keadaan kita baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?”

Hari ini kita belajar ada tiga reaksi orang saat masalah datang menghampiri mereka:
1. Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri
2. Ada yang mengeras, marah, dan menyalahkan pihak lain
3. Ada juga yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan bijaksana

Itu semua tergantung pilihan kita sendiri bagaimana kita merespon sebuah permasalahan.

Ide-Ide Kencan Untuk Pasangan Suami Istri


Kencan bukan hanya miliki pasangan muda-mudi yang sedang kasmaran. Pasangan berkeluarga pun harus menjaga hubungan pernikahan dengan penuh kemesraan.


Berikut ini beberapa ide yang bisa Anda contek untuk menghidupkan kembali nyala cinta dalam hubungan pernikahan, seperti yang dilansir dari situs All Women Stalk.

1. Perang air

Kencan tidak harus di restoran mahal. Di rumah pun Anda bisa berkencan untuk menjaga keintiman. Salah satunya adalah perang air. Percaya deh, perang air sangat menyenangkan untuk dicoba bersama keluarga di rumah.

2. Makan malam & Nonton Film di Rumah

As we knew, pasangan yang sudah menikah akan menghemat anggaran untuk hal-hal yang tidak perlu. Tapi, kencan harus tetap berjalan. Alih-alih pergi ke bioskop dan makan malam romantis di restoran mahal, kenapa tidak menyewa DVD untuk ditonton di rumah? Sambil menonton film favorit Anda bisa memesan delivery order atau menikmati masakan sendiri di rumah. Hmm... sounds great!

3. Pijat

Berikan pijatan lembut dengan minyak aroma terapi atau minyak esensial pada pasangan. Ini adalah salah satu hal yang paling mudah dan ‘mujarab’ untuk menjaga keintiman. Setelah anak-anak tidur, lakukan pijatan ini di kamar pribadi Anda dan pasangan. Bila Anda mau, ada banyak video tutorial cara memijat dari laman Youtube yang bisa dicoba.

4. Karaoke YouTube

Bicara tentang Youtube, Anda bahkan bisa menghemat anggaran pergi ke bar karaoke lho. Pilih lagu karaoke favorit Anda di Youtube untuk dinyanyikan. Bahkan, Anda bisa beradu suara dengan pasangan dan menyatakan siapa pemenangnya di akhir karaoke.

5. Sarapan di tempat tidur

Membuka mata di pagi hari, pasangan pasti akan menyukai kejutan sarapan spesial dari Anda. Seperti nasi goreng, pancake, atau telor mata sapi dan sandwich. Bila perlu nyalakan cahaya lilin aroma terapi dan tonton film favorit di laptop.


IBU BIJAK…


Seorang anak bertanya kepada Ibunya : “Ibu, Mama temanku membiarkan nyamuk menggigit tangannya sampai kenyang agar tidak menggigit anaknya. Apakah Ibu juga akan melakukan hal yg sama ?”


Si Ibu tertawa : “Tidak. Tetapi Ibu akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam agar tidak sempat menggigit siapapun”
“Oh iya. Kubaca tentang seorang Ibu yg rela tidak makan agar anak-anaknya bisa makan kenyang. Akankah Ibu lakukan hal yg sama ?”, si anak kembali bertanya.

Dengan tegas Ibunya menjawab “Ibu akan kerja keras agar kita semua bisa makan kenyang & kamu tidak harus sulit menelan karena melihat Ibu menahan lapar”.
Si anak tersenyum…:

“Aku bisa selalu bersandar padamu Mama”.
Sambil si Ibu berkata : “Tidak Nak !. Tetapi Ibu akan mengajarmu berdiri kokoh di atas kakimu sendiri agar tidak harus jatuh tersungkur ketika suatu saat nanti Ibu harus pergi meninggalkanmu”
MORAL :

“Seorang Ibu yg bijak bukan hanya menjadikan dirinya tempat bersandar tetapi juga bisa membuat sandaran tersebut tidak lagi diperlukan”. 
(Sumber: inspirasidaily.com)


Seorang Istri di Mata Suami


Kata-kata indah itu baru bermakna bila kita menjalankan dan merasakannya. Dulu saya tidak memahami mendalam makna kata, “Jika kamu berpikir bisa, pasti kamu bisa.” Saya paham kata-kata itu setelah punya banyak pengalaman mewujudkan impian-impian hidup yang oleh sebagian orang diyakini tidak mungkin.

Saya dulu juga tidak paham makna kalimat, “Di balik laki-laki yang sukses terdapat wanita yang hebat, yaitu istrinya.” Saya menyadari kata-kata itu setelah saya sering pergi ke berbagai tempat tanpa istri saya. Di dalam kamar hotel sendirian, itu sangat menyiksa, sulit tidur dan selalu terbayang wajah istri. Begitu pula, bila saya grogi dan tidak percaya diri ketika hendak tampil memberikan seminar atau training, telpon atau SMS dari istrilah yang membuat saya tenang.

Bagi orang jawa, istri itu “garwo” sigare nyowo (separuh jiwa). Bagi saya istri itu bukan hanya “garwo” tetapi lebih dari itu, ia ibarat air. Tanpa air kita tak bisa hidup, 70 persen lebih tubuh kita terdiri dari air. Begitu susunan air ditubuh kita rusak, maka rusak pula tubuh kita. Ia sangat penting dalam keberlangsungan hidup kita.

Istri juga partner dan mitra suami. Istri bukan staf apalagi pembantu kita. Sungguh hinalah lelaki yang menikahi wanita karena alasan agar ada yang mencuci atau memasak buat dirinya. Ia ada untuk menyempurnakan hidup kita. Ia ada agar hidup kita semakin “hidup”. Ia ada untuk mendampingi kita ke jalan yang diridhoi-Nya. Ia mitra dalam mendidik, mengarahkan dan mendamping anak-anak agar kelak manjadi generasi yang SuksesMulia, hebat di dunia dan selamat di akhirat.

Istri juga ibarat “pakaian” buat kita. Dialah yang menghangatkan saat kita kedinginan. Dialah manusia yang rela menutupi kotoran-kotoran dan kelemahan dalam hidup kita. Dialah yang “mempercanti” penampilan kita. Tanpa pakaian, kita tak akan berani keluar rumah, tanpa istri kitapun bukan siapa-siapa.

Istri juga pengganti ibu. Usai kita lelah mencari nafkah, usai kita mendapat tepuk tangan dan apresiasi dari banyak orang, sesampainya di rumah kita perlu bermanja. Saat di rumah kita ingin seperti “anak bungsu”, dimanja, tidur di pangkuan, dibelai dan dilayani seperti anak-anak balita. Itu semua hanya bisa dilakukan oleh istri kita.

Istri ada untuk dijaga. Istri ada untuk dimanja. Istri ada, untuk dimuliakan. Istri ada, untuk menjadi mitra mengumpulkan bekal bertemu dengan Sang Maha. Salam SuksesMulia!

ANAKMU MENGENALKAN SIAPA DIRIMU...!!


1. Jika anakmu BERBOHONG,itu
karena engkau MENGHUKUMNYA
terlalu BERAT.

2. Jika anakmu TIDAK PERCAYA
DIRI,itu karena engkau TIDAK
MEMBERI dia SEMANGAT

3. Jika anakmu KURANG
BERBICARA,itu karena engkau TIDAK
MENGAJAKNYA BERBICARA

4. Jika anakmu MENCURI,itu karena
engkau TIDAK MENGAJARINYA
MEMBERI.

5. Jika anakmu PENGECUT,itu karena
engkau selalu MEMBELANYA.

6. Jika anakmu TIDAK MENGHARGAI
ORANG LAIN,itu karena engkau
BERBICARA TERLALU KERAS
KEPADANYA.

7. Jika anakmu MARAH,itu karena
engkau KURANG MEMUJINYA.

8. Jika anakmu SUKA BERBICARA
PEDAS, itu karena engkau TIDAK
BERBAGI DENGANNYA.

9. Jika anakmu MENGASARI ORANG
LAIN,itu karena engkau SUKA
MELAKUKAN KEKERASAN
TERHADAPNYA.

10. Jika anakmu LEMAH,itu karena
engkau SUKA MENGANCAMNYA.

11. Jika anakmu CEMBURU,itu karena
engkau MENELANTARKANNYA.

12. Jika anakmu MENGANGGUMU,itu
karena engkau KURANG MENCIUM&
MEMELUKNYA

13. Jika anakmu TIDAK
MEMATUHIMU,itu karena engkau
MENUNTUT TERLALU BANYAK
padanya.

14. Jika anakmu TERTUTUP,itu karena
engkau TERLALU SIBUK.