Lazada Indonesia
Lazada Indonesia

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme isTita

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

Jumat, 23 Mei 2014

Hati Yang Terindah..

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah.
Tiba-tiba, sebuah suara dari langit pun terbentang ” Mengapa hatimu masih belum seindah hati pak Tua itu ?”. Kerumunan orang-orang dan pemuda itu pun menjadi kaget dan lekas-lekas pergi melihat pak tua yang tidak jauh dari sana. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Pemuda itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin hati pak tua itu bisa lebih indah ?
Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa ” Anda pasti bercanda, pak
tua”, katanya, “bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan”. ” Ya”, kata pak tua itu, ” hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan. Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan.
Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?”
Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, and merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat
ke dalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.
– peace & love –

10 Besar Kutipan Konyol Sepanjang Masa

Berikut ini adalah daftar pernyataan-pernyataan yang dibuat bertahun-tahun yang lalu oleh para ahli di bidangnya masing-masing. Sewaktu diutarakan dulu, kedengarannya keren. Lama kelamaan, kedengarannya sangat konyol.
“Tidak ada alasan bagi siapapun untuk punya komputer di rumahnya”.
KENNETH OLSEN, PRESIDEN DAN PENDIRI DIGITAL EQUIPMENT CORPORATION, PADA TAHUN 1977
“Pesawat terbang sih mainan menarik, tetapi tak ada nilainya secara militer”.
MARSEKAL FERDINAND FOCH, AHLI STRATEGI MILITER PERANCIS DAN BELAKANGAN MENJADI KOMANDAN PERANG DUNIA 1, PADA TAHUN 1911
“Terlepas dari segala kemajuan ilmiah di masa depan, Manusia takkan pernah sampai ke bulan”
DR LEE DE FOREST, PENEMU TABUNG AUDION DAN BAPA PENEMU RADIO, PADA TANGGAL 25 FEBRUARI 1967
“Televisi takkan dapat mempertahankan pasar yang diperolehnya setelah enam bulan pertama. Orang akan segera bosan memandangi kotak jati setiap malamnya”.
DARRYL F. ZANUCK PEMIMPIN 20TH CENTURY FOX, PADA TAHUN 1946
“Kami tidak suka musik mereka. Kelompok Gitaris sih sudah ketinggalan zaman”.
DECCA RECORDS, KETIKA MENOLAK THE BEATLES, PADA TAHUN 1962.
“Bagi kebanyakan orang, penggunaan tembakau itu berefek menguntungkan”.
DR. IAN G. MACDONALD, AHLI BEDAH DARI LOS ANGELES,
SEPERTI DIKUTIP DALAM MAJALAH NEWSWEEK, 18 NOVEMBER 1969
“Telepon ini terlalu banyak kelemahannya untuk bisa dipertimbangkan secara serius
sebagai sarana komunikasi. Pada dasarnya, alat ini tidak berharga bagi kita.”

MEMO INTERNAL SERIKAT BURUH BARAT, PADA TAHUN 1876
“Bumi adalah pusat alam semesta”.
PTOLEMY, ASTRONOM BESAR DARI MESIR, DI ABAD KEDUA
“Tak ada kejadian penting hari ini”.
DITULIS OLEH RAJA GEORGE iii DARI INGGRIS, PADA TANGGAL 4 JULI 1776
Segala yang dapat diciptakan, telah diciptakan”.
CHARLES H. DUELL, KOMISARIS HAK PATEN AMERIKA SERIKAT, PADA TAHUN 1899
Setelah membaca semuanya ini, coba saya ceritakan sederet pernyataan lain yang dibuat oleh orang-orang sekitar kita. Kamu pasti pernah mendengarnya, dan pernyataan-pernyataan ini sama konyolnya dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya.
“Kamu pasti tidak bisa.. kamu kan tidak berpendidikan, orang miskin lagi”.
“Percuma deh, Aku pasti akan gagal juga akhirnya”.
“Kamu itu anak perempuan, pasti lemah dan tidak bisa apa-apa”.
“Dia begitu cantik - pasti sok orangnya”.
“Mana mungkin dia mau kenalan denganku, aku kan tidak pintar”.
“Tak seorangpun dalam keluargaku yang kuliah. Gila kali ya, kalau aku pikir aku akan berhasil”.
Note :
Di antara kedua daftar pernyataan di atas, kedua2nya sama. Sama2 merupakan persepsi, artinya informasi yang berdasarkan dugaan. Keduanya sama-sama belum disertai fakta & informasi yang lengkap. Persepsi / paradigma itu seperti kacamata. Kalau kamu memiliki paradigma yang tidak lengkap tentang diri sendiri atau kehidupan pada umumnya, itu seperti mengenakan kacamata yang keliru ukurannya.
Lensanya akan mempengaruhi bagaimana kamu melihat segala sesuatu. Akibatnya, yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu lihat. Kalau kamu percaya kamu kurang pandai, keyakinanmu itu akan menjadikanmu kurang pandai. Kalau kamu yakin saudarimu kurang pandai, kamu akan mencari bukti-bukti untuk mendukung keyakinanmu, menemukannya, dan ia akan tetap kurang pandai di matamu. Sebaliknya, kalau kamu percaya kamu cerdas, keyakinanmu itu akan mewarnai apapun yang kamu lakukan.
“Jadi berhati-hatilah dengan paradigma anda”.
Inspirasi & sumber : The 7 Habits of Highly Effective Teens.

10 Kesalahan saat Jatuh Cinta

Jatuh cinta memang berjuta rasanya. Biasanya orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung “buta”. Tidak jarang orang yang sedang jatuh cinta melupakan hal-hal mendasar yang sebetulnya penting untuk diperhatikan. Nah, berikut ini 10 uraian kesalahan yang kerap dilakukan ketika seseorang jatuh cinta :

1. Menciptakan hubungan asmara tanpa membangun persahabatan dengannya. Mungkin kita memang benar jatuh cinta secara mendalam padanya, tapi jangan lupa luangkan waktu sedikit banyak untuk mengetahui atau memperhatikan apa yang sesungguhnya ia inginkan atau ia perlukan. Sisihkan waktu untuk mempelajari kepribadiannya bukan hanya fisik semata.

2. Tidak jujur kepada diri sendiri. Seringkali orang yang sedang jatuh cinta memberikan batas toleransi yang berlebihan kepada pasangan. Mereka berpura-pura seolah-olah sikap pasangan bukan merupakan gangguan yang besar pada diri mereka atau mereka berharap agar masalah itu selesai seiring dengan berlalunya waktu.

3. Tidak “memperhatikan” diri sendiri selama menjalin hubungan asmara. Banyak orang yang lupa “memperhatikan” dirinya sendiri selama menjalin hubungan asmara. Kebanyakan orang yang sedang dimabuk cinta ingin selalu berduaan dengan kekasihnya. Akibatnya orang-orang di sekitar mereka merasa diabaikan sehingga lambat laun tanpa mereka sadari teman-teman pun menjauh. Ini mempunyai akibat yang buruk di masa mendatang. kita akan dicap kuper dan bila kita sedang jenuh bersama sang kekasih, tidak ada seorang teman pun yang bersama dengan kita.

4. Menggantungkan kebahagiaan diri kita ke pasangan. jika selama ini kita berpikir bahwa kebahagiaan kita bergantung pada pasangan, maka kita salah. kita boleh jatuh cinta pada siapa saja namun tidak berarti bahwa orang tersebut dapat membuat kita bahagia. Kebahagiaan diri kita bergantung pada kita sendiri dan jangan sesekali kita memusatkan seluruh hidup dan perhatian hanya pada satu orang saja karena jika demikian, berarti kita telah menutup wawasan dan kesempatan untuk menjadi lebih baik bagi diri kita sendiri.

5. Cinta membutuhkan waktu. Seringkali seseorang lupa akan point yang penting ini. Cinta selalu membutuhkan waktu, baik untuk mengenal maupun untuk bertumbuh. Terlalu cepat memulai suatu hubungan berakibat kurang baik karena mungkin kita belum mengenal dengan baik karakter pasangan, sebaliknya jika kita terlalu terburu-buru mengambil keputusan untuk meninggalkan pasangan hanya karena permasalahan sepele juga kurang bijaksana. Karena itu sebaiknya beri waktu yang cukup bagi diri sendiri untuk mengenal pasangan.

6. Terlalu fokus pada sex. kita harus menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang senang menjadi objek sex. Jangan jadikan sex sebagai prioritas suatu hubungan, sebaliknya jadikan sex hanya sebagai pemanis dalam hubungan berdua ( dengan catatan sex hanya bole di lakukan bagi mereka yg udah terikat oleh pernikahan) . Fokuskan perhatian kita dalam membangun jalinan asmara yang solid bersamanya. Buatlah rencana yang jelas untuk masa mendatang.

7. Berkencan tanpa tujuan yang jelas. Kencan memang merupakan aktivitas yang seru dan menyenangkan, namun jika kita tidak mempunyai tujuan yang jelas dan tidak tahu apa yang kita cari atau kita inginkan maka cepat atau lambat hal ini akan membuat diri kita menjadi lelah baik secara fisik maupun mental. Jadi lebih baik tentukan dahulu apa yang kita cari dari suatu hubungan asmara dan apa yang kita inginkan dari calon pasangan.

8. Berprinsip bahwa sex dapat menyelesaikan semua masalah. Tinggalkan prinsip seperti ini. Walaupun kita bersedia menyerahkan diri kita seutuhnya kepada pasangan, tidak menjamin bahwa pasangan akan setia atau tidak akan meninggalkan kita. Segera ubah pola pikir kita. Jangan biarkan diri kita dibodohi dengan iming-iming jika kita bersedia melakukan hubungan sex maka pasangan akan semakin mencintai kita. Itu justru membuktikan bahwa pasangan tidak mencintai kita dan hanya menginginkan kesenangan semata.

9. Memprioritaskan kecantikan fisik. Ini juga merupakan salah satu hal yang kerap terjadi. Umumnya kecantikan fisik menduduki skala prioritas utama dari pada kecantikan batin. Padahal kecantikan batin jauh lebih bermanfaat dan tahan lama.

10. Kembali melakukan kesalahan yang sama. Pernahkah kita mengintrospeksi diri mengenai kegagalan asmara kita di masa lalu? Sebelum memulai hubungan yang baru, ada baiknya kita mengintrospeksi diri dan melihat kembali dimana kesalahan kita. Dengan mengetahui letak kesalahan, kita dapat belajar untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama.

Manusia seperti sebuah BUKU...............

Manusia seperti Sebuah BUKU.... 



Cover depan = tanggal lahir 
Cover belakang = tanggal kematian. 

Tiap lembarnya, adalah tiap hari dalam hidup kita dan apa yg kita lakukan. 

Ada buku yg tebal, ada buku yg tipis. Ada buku yg menarik dibaca, ada yg sama sekali tidak menarik. 

Sekali tertulis, tidak akan pernah bisa di'edit' lagi. 

Tapi hebatnya, 
seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat. 

Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, 
Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita. 

Kita selalu diberi kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yg benar dalam hidup kita setiap harinya. 

Kita selalu bisa memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita kedepannya sampai saat usia berakhir, yang sudah ditetapkanNYA. 

Terima kasih Tuhan utk hari yg baru ini.. 

Syukuri hari ini.... 
dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal2 yg baik semata. 

Dan, jangan pernah lupa, untuk selalu bertanya kepada Tuhan, tentang apa yang harus ditulis tiap harinya. 

Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita dapati diri ini sebagai pribadi yg berkenan kepadaNYA. 

Dan buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak2 kita dan siapapun setelah kita nanti. 

Selamat menulis di buku kehidupanmu, 

Menulislah dengan tinta cinta dan kasih sayang, serta pena kebijaksanaan. 

Aku berdoa dan berharap : 
"agar Tuhan selalu menyertai setiap langkahmu" 

..........karena......... 

Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa : langit itu selalu biru, 
bunga selalu mekar, 
dan mentari selalu bersinar.. 

Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu 
memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap air mata, berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap do'a. 


Date with @ Woman..........



Aku forward dari email seorang sahabat:

Setelah 21 tahun Perkawinan kami, Istri saya ingin saya untuk membawa perempuan lain untuk pergi makan malam dan menonton sebuah film.
Dia mengatakan, "Aku mencintaimu, tapi aku tahu Perempuan lain ini mengasihimu dan dengan penuh cinta menghabiskan banyak waktunya untukmu".
Perempuan lain yang Istri sebutkan untuk saya kunjungi adalah IBU saya sendiri, yang telah menjadi janda selama 19 tahun, tetapi karena tuntutan kerja saya dan tiga Anak-anak telah membuat saya hanya mungkin untuk mengunjunginya sesekali saja.

Malam itu aku menelepon untuk mengajak Ibu pergi keluar untuk makan malam dan menonton sebuah film.
"Apa ada yang salah, apa kau baik-baik saja", dia bertanya ?
Ibu saya adalah tipe Wanita yang akan curiga bila pada sebuah panggilan di tengah malam ataupun ajakan yang tiba-tiba, adalah sebuah pertanda adanya berita yang tidak baik.
"Saya berpikir bahwa akan menyenangkan bila kita bisa pergi keluar makan-malam bersama-sama", jawab saya.
"Hanya kita berdua".
Dia memikirkan hal itu sejenak, dan kemudian berkata, "Aku akan sangat senang sekali".

Hari Jumat itu sepulang kerja, saat aku berkendaraan untuk menjemputnya Saya sedikit Gugup.
Ketika saya tiba di rumah, aku menyadari bahwa dia juga tampaknya Gugup . Dia menunggu di depan Pintu . Dia telah menata rambutnya dan memakai pakaian yang juga telah dipakainya untuk merayakan ulang-tahun pernikahannya yang terakhir kali. Dia tersenyum dengan wajah bersinar-sinar seakan-akan seperti wajah dari seorang malaikat.
"Saya mengatakan kepada teman-teman bahwa aku akan pergi dengan anak-ku, dan mereka semua terkesan", Dia mengatakan itu, saat ia masuk ke Mobil.
"Mereka tidak sabar untuk mendengar cerita tentang pertemuan kita".
Kami pergi ke sebuah restoran yang, meskipun tidak mewah, sangat bagus dan nyaman.
Ibu saya mengandeng lengan saya dan berjalan seolah-olah Dia adalah seorang 'First Lady'.

Setelah kami duduk, aku memilih Menu yang terdapat pada sebuah papan menu dengan tulisan-tulisan yang besar yang terdapat di dekat pintu masuk, aku mengangkat mataku dan melihat Ibu duduk di sana menatapku. Sambil tersenyum mengenang nostaligia kejadian dulu.
"Dulu, aku yang harus memilihkan Menu ketika kamu masih kecil", Katanya.
'Kalau begitu, sekarang waktunya anda boleh bersantai dan membiarkan aku untuk memilihkan menunya untukmu", Aku menjawab.

Selama makan malam, kami melakukan percakapan yang menyenangkan, tidak ada yang Luar Biasa, hanya membicarakan kejadian yang dialami baru-baru ini satu sama lain dalam hidup kami. Kami berbicara begitu banyak sehingga kami ketinggalan untuk menonton film. Ketika kami tiba di rumahnya, Dia berkata, "Aku ingin pergi berjalan-jalan bersamamu lagi, tetapi hanya jika kamu membiarkan saya yang mengajakmu". Aku setuju.

'Bagaimana dengan acara makan malamnya ?", tanya istriku begitu aku sampai di rumah.
"Sangat menyenangkan. Jauh lebih menyenangkan dari yang aku bisa bayangkan", jawabku.
Beberapa hari kemudian, Ibu saya meninggal karena serangan jantung mendadak. Itu terjadi begitu tiba-tiba, sehingga aku tidak punya Waktu untuk melakukan apa pun untuknya.

Beberapa waktu kemudian, saya menerima surat dengan bukti pemesanan di sebuah restoran, dari restoran, tempat yang sama Ibu dan aku makan.
Sebuah Catatan Terlampir:
"Saya membayar pemesanan ini didepan.
Saya tidak yakin bahwa saya bisa berada di sana;
Namun demikian, saya dibayar untuk Dua porsi --
Satu untukmu dan yang satunya lagi untuk istrimu.
Kamu tidak akan pernah tahu betapa berartinya Malam itu bagiku.
Aku mencintamu Anakku."

Pada saat itu, aku memahami betapa Pentingnya mengatakan padanya : "I LOVE YOU!"
dan untuk memberikan cinta kita kepada mereka dan mengatakan bahwa mereka yang pantas menerimanya. Tidak ada hal lain dalam Hidup ini yang lebih penting daripada Tuhan dan keluarga Anda.
Memberi mereka waktu anda, selagi ada, karena ada beberapa hal yang tidak dapat kita katakan 'Masih ada banyak waktu lain."
Teruskanlah ini Untuk Semua Orang,
Untuk Anak,
Untuk Pasangan,
Untuk Sahabat,
Dan paling penting,
Untuk seseorang yang anda Cintai.

Kamis, 22 Mei 2014

SEKUNTUM Mawar Biru Untuk Novia


UDARA seperti membeku di Adelweis Room, sebuah kamar rawat inap, di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Dan, di tempat tidur yang serba putih, Novia terbaring beku dalam waktu yang juga membeku. Ia tidak berani menghitung lagi berapa kali jarum jam di ruangan itu melewati angka dua belas, makin mendekati ajal yang bakal menjemputnya.

Dokter telah memprediksi usianya tinggal sekitar sebulan karena leukimia yang akut, dan satu-satunya yang ia tunggu dari kekasihnya adalah sekuntum mawar biru. Ya, mawar biru. Bukan mawar merah atau putih. Dan, hanya sekuntum, bukan seikat atau sekeranjang.
Tapi, adakah mawar berwarna biru? Sang kekasih, Norhuda, sebenarnya tidak yakin. Yang pernah ia lihat adalah mawar merah, putih, atau kuning. Ketiganya tumbuh dan berbunga lebat di halaman rumahnya. Tapi, mawar biru? Ia tidak yakin. Bunga berwarna biru yang pernah ia lihat hanya anggrek bulan dan anyelir. Itupun bukan persis biru, tapi keunguan.

“Apa kau yakin ada mawar berwarna biru, Sayang?”
“Aku yakin. Aku pernah melihatnya.”
 “Bukan dalam mimpi?”
  “Bukan. Di sebuah taman. Tapi, aku lupa taman itu. Rasa-rasanya di Jakarta.”
Norhuda terdiam. Dari bola matanya terpancar keraguan, dan itu ditangkap oleh Novia.
 “Carilah, Sayang. Jangan ragu-ragu. Hanya itu yang aku pinta darimu, sebagai permintaan terakhirku. Carilah dengan rasa cinta.” Novia berusaha meyakinkan.

Maka, dengan rasa cinta, berangkatlah Norhuda mencari sekuntum mawar biru permintaan kekasihnya itu. Ia langsung menuju taman-taman kota Jakarta, dan menyelusuri seluruh sudutnya. Tidak menemukannya di sana, ia pun menyelusuri semua taman milik para penjual tanaman hias dan toko bunga. Bahkan ia juga keluar masuk kampung dan kompleks perumahan serta real estate , memeriksa tiap halaman rumah dan taman-taman di sana. Berhari-hari ia bertanya-tanya ke sana kemari, mencari mawar berwarna biru.
 “Bunga mawar berwarna biru adanya di mana ya? Aku sedang membutuhkannya!” tanyanya pada seorang mahasiswa IPB, kawan kentalnya.
 “Ah, ada-ada saja kamu. Biar kamu cari sampai ke ujung dunia pun enggak bakal ada.”
 “Tapi, Novia pernah melihatnya.”
 “Bunga kertas kali!”
 “Jangan bercanda! Ini serius. Usia dia tinggal dua minggu lagi. Hanya sekuntum mawar biru yang dia minta dariku untuk dibawa mati.”
 “Kalau memang tidak ada harus bilang bagaimana?”

Norhuda lemas mendengar jawaban itu. Ia sadar, siapa pun tidak akan dapat menemukan sesuatu yang tidak pernah ada, kecuali jika Tuhan tiba-tiba menciptakannya. Tapi bagaimana ia harus meyakinkan Novia bahwa mawar itu memang tidak ada, selain dalam mimpi. Jangan-jangan ia memang melihatnya hanya dalam mimpi?


NORHUDA duduk tercenung di bangku taman, di salah satu sudut Taman Monas. Ia menyapukan lagi pandangannya ke seluruh sudut taman itu – pekerjaan yang sudah dia ulang-ulang sampai bosan. Ia masih berharap dapat menemukan mawar biru di sana, atau sebuah keajaiban yang bisa memunculkan sekuntum mawar biru di tengah hamparan rumput taman itu. “Bukankah Tuhan memiliki kekuatan kun fayakun ? Kalau Tuhan berkata ‘jadi!' maka ‘jadilah'. Ya, kenapa aku tidak berdoa, memohon padaNya saja?” pikirnya.
 “Ya Allah, dengan kekuatan kun fa yakun- Mu mekarkanlah sekuntum mawar biru di depanku saat ini juga,” teriak Norhuda tiba-tiba, sambil berdiri, menadahkan tangan dan mendongak ke langit.

Tak lama kemudian ada seorang lelaki tua jembel, dengan kaus robek-robek dan celana lusuh, mendekatinya dan duduk di sebelahnya. Bau bacin langsung menusuk hidung Norhuda dan membuatnya mau muntah. Jembel ini pasti tak pernah mandi, pikirnya. Norhuda mengangkat pantatnya, bermaksud segera pindah ke bangku lain. Tapi, orang tua itu tiba-tiba bersuara parau:
“Maaf, Nak. Bolehkah saya minta tolong?”
“Minta tolong apa, Pak?”
“Rumah Bapak di seberang sana . Bapak tidak berani menyeberang sendiri. Takut tersesat. Ugh ugh ugh.”
Orang tua, yang ternyata tuna netra, itu batuk-batuk dan meludah sembarangan. Norhuda makin jijik saja.
“Kota ini betul-betul seperti hutan, menyesatkan. Banyak binatang buasnya. Harimau, buaya, badak, ular berbisa, tikus busuk, kadal, bunglon, kecoa, semua ada di sini. Kau harus hati-hati, Nak, agar tidak jadi korban mereka.”
“Bapak mau pulang sekarang?”
“Ya ya, Nak. Diantar sampai rumah ya?”

Norhuda pusing juga. Mencari bunga mawar biru belum ketemu, tiba-tiba kini ada orang tua jembel minta diantar pulang. Sampai rumahnya pula. Dan selama itu ia harus menahan muntah karena bau bacin lelaki tua itu. Meski hatinya agak berat, Norhuda terpaksa menuntun lelaki tuna netra itu. Ia harus sering-sering menahan nafas untuk menolak bau bacin tubuh lelaki tua itu.
“Bapak tinggal di kampung apa?”
“Di kampung seberang.”
“Aduh…. Bapak tadi naik apa ke sini?”
“Kereta api listrik.  Tadi Bapak naik dari Bogor , mau pulang, tapi kebablasan sampai sini. Jadi, tolong diantar ya, Nak. Bapak takut kebablasan lagi.”

Norhuda terpaksa mengantar orang tua tunanetra itu, dengan naik KRL dari stasiun Gambir. Begitu naik ke dalam gerbong, lelaki gembel itu langsung mempraktikkan profesinya, mengemis, dan Norhuda dipaksa menuntunnya dari penumpang ke penumpang. Maka, jadilah dia pengemis bersama tunanetra itu, dengan menahan rasa malu dan cemas kalau-kalau kepergok kawannya
“Maaf ya, Nak. Bapak hanya bisa meminta-minta seperti ini untuk menyambung hidup. Tapi, Bapak rasa ini lebih baik dari pada jadi maling atau koruptor. Dulu Bapak pernah jadi tukang pijat. Tapi sekarang tidak laku lagi, karena sudah terlalu tua,” kilah lelaki gembel itu.

TURUN dari KRL di Stasiun Lenteng Agung, hari sudah sore. Lelaki tua itu mengajak Norhuda menyeberang ke arah timur, kemudian mengajak menyusur sebuah gang. Tiap ditanya rumahnya di sebelah mana, di gang apa, RT berapa dan RW berapa, lelaki tua itu selalu menunjuk ke timur, hingga keduanya sampai di tepi Kali Ciliwung. Pada saat itulah, tanpa sengaja, Norhuda melihat segerumbul tanaman dengan bunga-bunga berwarna biru tumbuh di pinggir sebuah hamparan rerumputan.
“Sebentar, Pak, saya membutuhkan bunga itu.”

Norhuda bergegas ke tanaman bunga itu, dan betul, bunga mawar biru, yang tumbuh liar di tepi hamparan rerumputan di pinggir jalan setapak yang menyusur lereng Kali Ciliwung. Dia langsung berjongkok dan dengan penuh suka cita memetik beberapa kuntum, serta mencium-ciumnya dengan penuh gairah. Harum bunga itu begitu menyengat, seperti bau parfum yang mahal. Saat itulah, tiba-tiba terdengar suara parau lelaki tua yang tadi bersamanya dari arah belakangnya:

“Nak, ini uangmu. Saya taruh di sini ya. Saya pamit dulu.”
Norhuda langsung berpaling ke arah suara itu. Tapi tak ada siapa-siapa, kecuali sebuah kantong kain lusuh teronggok persis di belakangnya. Dengan matanya, Norhuda mencari-cari lelaki tua itu di tiap sudut jalan dan tepi kali, tapi tidak menemukannya. Aneh, lelaki itu raib begitu saja, pikirnya.
Norhuda merasa sedikit takut. Pikirannya menebak-nebak siapa lelaki gembel yang membawanya ke tempat itu dan raib begitu saja. Malaikatkah dia? Jin? Atau Nabi Hidir? Ia pernah mendengar kisah tentang Nabi Hidir yang konon hidup di sepanjang sungai dan suka menyamar menjadi lelaki gembel. Norhuda merinding memikirkannya.
                                    ***
SETELAH mawar biru ada di tangannya, satu-satunya yang terpikir oleh Norhuda adalah segera membawanya kepada kekasihnya, Sovia, yang sedang sekarat di RS Fatmawati. Ia sangaja memilih taksi untuk meluncur cepat ke sana .
Di Adelweis Room, Novia sudah koma. Tangannya diinfus darah merah,  hidungnya ditutup masker oksigen. Matanya terpejam dengan rona wajah pucat pasi. Ayah dan ibu sang gadis duduk di dekatnya dengan wajah cemas.
Dengan perasaan cemas pula Norhuda mendekati Sovia dan berbisik di telinganya, “Novia, kau dengar aku. Aku sudah menemukan mawar biru yang kau tunggu. Ini aku bawakan untukmu.”
Tiba-tiba gadis itu membuka matanya, dan pelan-pelan tangannya bergerak, membuka masker oksigen dari hidungnya.
“Mana bunga itu, Sayang,” katanya lirih.
“Ini.”

Dengan tangan kanannya Novia meraih bunga itu, lalu menempelkan ke hidungnya dan menyedot harumnya dengan penuh gairah. Pelan-pelan rona wajahnya menjadi segar.
“Bunga ini akan menyembuhkanku. Ini bunga yang kulihat dalam mimpi. Ini pasti bunga dari sorga. Syukurlah, kau dapat menemukannya. Aku akan memakannya.”
Novia benar-benar memakan bunga itu, helai demi helai kelopaknya. Sesaat kemudian, dengan bibir menyunggingkan senyum, pelan-pelan ia memejamkan matanya. Ia tertidur dengan mendekap sekuntum mawar biru yang tersisa.

Mother Teresa

Kasih itu mengalir dengan derasnya dari seorang wanita bernama Bunda Teresa
Seperti sebuah lilin ditempat kegelapan cahaya cinta dan kasihnya terpancar terus dan terus menerus hingga kini. Kasih itu mengena kepada siapa saja tidak memandang suku, agama, status sosial, usia dan jenis kelamin.

Bunda Teresa selama hidupnya mengabdikan diri dalam misi kemanusiaan yaitu untuk memanusiakan manusia. Wanita inilah yang kemudian menjadi Inspirasi dalam hidupku. Karya dan perjalanan hidup Bunda Teresa menjadi sebuah nasehat yang mengikutiku kemanapun aku pergi dan menjauhkan aku dari perbuatan amoral dan tidak berperikemanusiaan. Ajaran-ajaran bunda Teresa seperti sebuah jarum yang tajam yang menusuk disanubariku. Aku sering sekali terdiam sendiri ketika membaca ungkapan-ungkapan bunda Teresa. Bunda Teresa juga memberikanku pelajaran bagaimana sebenarnya menjadi orang katolik yang baik dan benar. Sebelum mengenal Bunda Teresa aku hanya menjalani ritual agama itu semengertinya aku, hingga aku mengenal bunda Teresa aku mengetahui bagaimana sikap orang katolik dalam kehidupan gereja, agama dan dunia. Sejak saat inilah aku menjadikan Bunda Teresa selalu menjadi inspirasi dalam hidupku.
Bunda Teresa lahir pada tanggal 27 Agustus 1910 di Skopje Yugoslavia dan meninggal pada 5 September 1997 di Kolkata India. Bunda Teresa adalah seorang wanita yang sangat sederhana namun menciptakan hal-hal yang sangat luar biasa. Pilihan hidupnya adalah pilihan hidup yang sangat sulit.
Ketika semua orang berlomba-lomba bahkan cenderung menghalalkan segala cara untuk membahagiakan diri dengan materi dan harta kekayaan yang berlimpah, Bunda Teresa memilih untuk pergi kepemukiman orang-orang miskin dan dina terpinggirkan, untuk hidup berdampingan dengan orang-orang miskin.
Kami tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari apa yang kami lakukan, kami hanya melakukan semua ini untuk Tuhan”. Inilah ungkapan Bunda Teresa ketika banyak orang bertanya motivasi apa yang dimilki oleh Bunda Teresa untuk mau hidup dengan orang-orang miskin.
Sebagai seorang biarawati Katolik, Bunda Teresa menjauhkan kerja-kerjanya dari Katolikisasi ( Mengajak seseorang dengan alasan apapun untuk masuk dalam gereja Katolik ). Namun Bunda Teresa memegang teguh doktrin dan ketaatannya pada gereja Katolik Roma. Hal ini terbukti saat Bunda Teresa mendapat Nobel Perdamaian Dunia atas karya dan perjuangannya pada saat terjadi perang saudara di Kalkuta India banyak wartawan dunia bertanya kepada Bunda Teresa.
“Bunda Teresa pada saat itu satu kelompok masyarakat yang menganut agama tertentu konflik dengan satu kelompok masyarakat lainnya, mengapa Bunda tidak mengajak mereka masuk kedalam gereja Katolik yang pada saat itu tidak terlibat dalam pertikaian ..?”
. Bunda Teresa menjawab
Saya datang ke Kalkuta bukan untuk menyebarkan agama Katolik tapi saya datang untuk menyebarkan perdamaian dan kasih dari Tuhan.
Banyak sekali ajaran-ajaran dari Bunda Teresa yang selalu kontroversial dengan berbagai pihak. Begitu juga cara hidup Bunda Teresa yang mengundang pertanyaan siapa saja yang menyaksikannya atau membaca kisah hidup Bunda Teresa. Disaat Bunda Teresa terserang penyakit TBC ( Tuberclosis ), saat itu pula penyakit yang menyerangnya dia kalahkan dengan berbagai aktivitas kemanusiaan.
Menurut Bunda Teresa hal yang membuat Bunda Teresa dan pengikut-pengikut Bunda Teresa kuat dalam perjuangan dan kerja-kerja kemanusiaan selama hidupnya adalah bahwa mereka memandang orang miskin dan hina dina itu adalah Yesus yang menyamar. Kalimat Yesus yang mengatakan ketika engaku memberikan kepada orang yang paling hina dina dihadapanmu maka engkau memberikan kepadaKU. Inilah yang membuat Bunda Teresa dan pengikut-pengikutnya menjadi sangat kuat dan betah dengan melayani dan mendampingi orang-orang miskin diseluruh dunia.
Selain kemiskinan Materi Bunda Teresa memiliki defenisi Kemiskinan yang lain. Bagi Bunda Teresa
Kemiskinan yang paling akut menurut Bunda Teresa adalah kemiskinan atas perhatian, cinta kasih dan keperdulian.
Inilah kemiskinan yang paling merasuki semua orang dan di dominasi oleh masyarakat yang hidup di Eropa dan Amerika. Kemiskinan model seperti inilah yang paling berdampak negatif dalam merusakan tatanan kehidupan moral masyarakat.
Banyaknya orang-orang yang ketergantungan dengan narkotika, tingkat aborsi yang tinggi, jumlah bunuh diri yang terus meningkat dan berbagai bentuk kejahatan-kejahatan lainnya yang menyakitkan secara kuantitatif dan kualitatif terus meningkat karna kita tidak perduli dan tidak perhatian satu dengan yang lainnya
. Inilah dampak dari ketidakperduli dan kemiskinan perhatian yang saat ini sedang dialami oleh seluruh dunia.
Ketika orang-orang di seluruh dunia cendrung melakukan seks bebas namun tidak siap kedatangan seorang anak atau tingkat pemerkosaan semakin tinggi maka aborsi menjadi tumbuh sangat subur. Bunda Teresa melihat ini adalah sumber malapetakan dan masalah yang sangat serius.
“Ketika seorang ibu melakukan aborsi maka yang meninggal ada 2 (dua). Yang pertama adalah janin yang ada dalam kandungan si ibu dan hati nurani dari si ibu itu sendiri. Jika seorang ibu sangat tega membunuh janin hidup yang ada dalam kandungannya maka tidak ada alasan lagi untuk si ibu itu juga tega membunuh orang lain”.
JIka ibu tidak suka akan kelahiran anaknya jangan membunuhnya berikan saja kepadaku aku akan merawatnya

Inilah keadaan yang sangat kritis bagi Ibu Teresa. Keadaan yang sangat sulit dimana ajaran moralitas dan kemanusiaan sudah mati dan terpinggirkan.
Banyak lagi hal-hal dan ajaran-ajaran Ibu Teresa yang membongkar kebobrokan manusia. Diantara dasi dan jas yang rapi atau pakaian berharga mahal dan wajah lembut manusia seakan-akan manusia itu sangat baik. Bunda Teresa membongkar sisi kelam kehidupan dan perilaku amoral manusia yang sangat sering tertutupi dari penampilan fisik manusia itu sendiri namun Bunda Teresa membongkar sampai keadaan manusia yang paling dalam.
Tidak sampai pada ajaran demi ajaran saja. Bahwa Bunda Teresa sudah menunjukkan betapa kalimat dan ajaran-ajaran itu tidak akan berbuah baik jika tidak masuk pada praktek kehidupan sehari-hari. Keputusan hidup yang menurut bahasa Bunda Teresa adalah “Panggilan Tuhan” merupakan sebuah bukti nyata bahwa Bunda Teresa tidak banyak bicara namun banyak menciptakan mahakarya.
Bunda Teresa meski secara fisik sudah meninggal namun karya dan peninggalannya serta ajaran – ajarannya akan tetap hidup dalam sepanjang segala masa.
Hal inilah yang membuat aku sangat terinsipirasi dengan kehidupan Bunda Teresa.