Lazada Indonesia
Lazada Indonesia

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme isTita

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Tita Candra Gunawan - aaynda templatetion.

Jumat, 26 September 2014

Mundur untuk Melompat Jauh


Suatu hari, seorang murid diajak berkeliling oleh gurunya. Di sepanjang perjalanan, sang guru memberikan berb agai wejangan kehidupan pada muridnya, yang mendengarkan dengan penuh perhatian. Rupanya, inilah hari terakhir sang murid sebelum turun gunung dan mengamalkan berbagai ilmu yang didapatnya.

Kemudian di tepi sebuah hutan, mereka menemukan sebuah sungai kecil yang tidak memiliki jembatan. Karena sungainya tidak terlalu lebar, sang guru dan murid tanpa kesulitan melompatinya sampai ke seberang. Hanya saja, karena langkah kaki dan ilmunya belum sehebat sang guru, si murid harus mengambil ancang-ancang dua langkah ke belakang.

Mereka pun meneruskan perjalanan sembari terus membicarakan banyak hal. Tanpa terasa, jalan mereka pun terus naik dan mendaki hingga kemudian sang guru berhenti di sebuah tebing jurang yang cukup tinggi.

“Nah, kita sudah hampir tiba di tempat tujuan. Sekarang, kita melompat ke ujung bukit di sana,” pesan sang guru yang tiba-tiba langsung melompat tinggi dan mendarat mulus di seberang. “Ayo, lompat!”

Si murid sejenak melongok ke dalam jurang. Meski tak terlalu dalam, tapi itu cukup untuk membuatnya sedikit ketakutan. Melihat itu, gurunya berujar, “Ayo, jangan takut! Itu jaraknya sama dengan sungai yang kita lewati tadi.”

Meski ragu, si murid pun berusaha menuruti gurunya. Ia merasa tak punya pilihan lain. Apalagi, gurunya mengatakan, jaraknya tak lebih lebar dari saat ia menyeberang di sungai yang tadi dengan mudah dilompatinya. Namun, saat berlari hendak melompat, tiba-tiba ia berhenti. Ia ragu-ragu, karena jika salah ambil ancang-ancang, akibatnya jauh lebih fatal dibanding saat melompati sungai.

Karena itu, si murid mencoba mengambil langkah mundur lebih jauh. Setidaknya, ia mundur hampir sepuluh langkah agar ia bisa berlari kencang sebelum melompat. Ketika mengambil jarak lebih jauh, kecepatan larinya berhasil membuat ia berhasil melompat jauh hingga sampai ke seberang dengan selamat.

Sembari mengelus kepala si murid dengan penuh kasih, sang guru memberi wejengan lain. “Muridku, kamu tahu apa yang membedakan lompatanmu saat di sungai dan di tebing jurang tadi? Meski jaraknya sama, keduanya punya tantangan yang berbeda. Maka, kamu mengambil ancang-ancang mundur lebih jauh saat di tebing jurang untuk memastikan keselamatanmu.

Begitu juga dengan kehidupan ini. Kadang, saat tantangan yang lebih hebat menghadang, kita perlu mundur sedikit lebih jauh. Ini semata adalah upaya kita untuk bisa melompat lebih jauh dan tinggi. Maka, suatu kali nanti, jika kamu merasa mengalami kemunduran, kegagalan, kesulitan, bahkan jatuh.. jangan pernah berputus asa. Barangkali, itu justru langkah mundurmu agar bisa belajar melompat lebih tinggi.”

Netter yang Bijaksana,

Cerita di atas tepat sekali untuk menggambarkan sebuah pepatah bijak: “以退为进 / yǐ tuì wéi jìn” (mundur, untuk melompat jauh ke depan). Jika diresapi maknanya, akan melahirkan kekuatan di tengah hadangan dan terjangan badai kehidupan yang sering terjadi. Bahkan, saat mundur itulah, masa paling suram itulah, jika kita tahan, terus maju, ulet, makin kerja keras maka pintu sukses akan terbuka lebar.

Mari, jadikan setiap momen kesulitan, ujian, dan cobaan sebagai masa belajar dan evaluasi untuk memperbaiki keadaan. Jangan sesali dan jangan pernah mengeluh. Sebab, bisa jadi, ujian terberat itu justru membuka banyak peluang di masa depan.

Malaikat dan Pengusaha

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!"

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang ..." kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit."

Dengan lembut si Malaikat berkata, "aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu."

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra-putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka.

Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua - itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu."

Kembali terlihat di mana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, "Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar di hadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri." Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat.

Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang!

Dengan setengah bergumam dia bertanya, "Apakah di antara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, "Ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah."


Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00."

Dengan terheran-heran dan tidak percaya,si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

"Bukankah itu Panti Asuhan?" kata si pengusaha pelan.

"Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri."

"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu."

Mendidik Tanpa Kekerasan






Ini Cerita Inspiratif dari Dr.Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi. Saat itu Dr.Arun Gandhi memberi ceramah di Universitas Puerto Rico, ia menceritakan suatu kisah dalam hidupnya:

“Waktu itu saya masih berusia 16 th dan tinggal bersama orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil diluar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak mempunyai tetangga. Jadi tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop

Pada suatu hari ayah meminta saya untuk mengantar beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya aka ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu ayah juga meminta saya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda seperti memperbaiki mobi di bengkel.

Pagi itu setiba di tempat konferensi ayah berkata : “Ayah tunggu kamu disini jam 5 sore, lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama”

Saya segera menyelesaikan berbagai pekerjaan yang diberikan oleh ayah dan ibu.

Kemudian saya pergi kebioskop. Saya sungguh asyik menonton aksi John Wayne sampai lupa waktu. Begitru melihat jam menunjuk 17..30 , saya langsung berlari menuju bengkel mobil dan buru -buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya.

Saat itu sudah hampir pukul 18.00

“Kenapa kamu terlambat?” tanya ayah.

Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya terlambat karena menonton bioskop sehingga saya menjawab “ tadi mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu”

Ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel itu sehingga ayah tahu kalau saya berbohong.

Lalu ayah berkata ” Ada sesuatu yang salah dalam membesarkanmu sehingga kamu tidak punya keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarkan ayah pulang berjalan kaki dan memikirkannya baik-baik.”

Lalu dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap dan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah di jalanan seperti itu, maka selama 5,5 jam saya mengenderai mobil pelan-pelan di belakang beliau , melihat penderitaan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang telah saya lakukan.

Sejak saat itu saya tidak pernah berbohong lagi.Seringkali saya berpikir mengenai kejadian itu dan merasa heran, Seandainya ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak2 kita, apakah saya akan mendapat pelajaran mengenai mendidik tanpa kekerasan? Kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu, menyadarinya sedikit dan melakukan hal yang sama lagi. Tetap hanya dgn satu tindakan tanpa kekerasan yang sungguh luar biasa, saya merasa kejadan itu seokah-olah baru terjadi kemarin . Itulah kekuatan bertindak tanpa kekerasan.

Pendikan yang paling efektif dan pasti tertanam kuat adalah pendidikan yang disampaikan hingga tertancap di bawah sadar. Apa yag dilakukan ayahanda Dr,Arun Gandhi adalah menyampaikan pesan yang sangat mendalam di pikiran bawah sadar.

Dampak Mengerikan Gula Bagi Kesehatan






Gula seakan menyatu dengan berbagai makanan yang dikonsumsi semua orang setiap hari. Anda harus sependapat dengan hal ini. Begitu banyak makanan dan minuman manis hilir mudik di mulut dan pencernaan seseorang. Berbagai efeknya tentu tidak akan dirasakan dalam waktu seketika itu juga. Faktanya, gula sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh, jika kadarnya dalam tubuh sangat tinggi. Berikut ini 5 fakta mengerikan gula bagi kesehatan tubuh anda :
• Konsumsi Gula Berpotensi Besar Terkena Penyakit Jantung. Ini dikarenakan, mengkonsumsi gula atau makanan atau minuman yang manis yang berlebih akan menurunkan kadar kolesterol baik atau HDL serta meningkatkan kadar lemak dalam darah yang mana akan berakibat pada penyakit jantung.

• Kanker Akan Mulai Menyerang Tubuh Anda. Faktnya, Kandungan gula atau glukosa dari berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi merupakan makanan yang sangat dicintai oleh sel-sel kanker. Jadi, mengontrol konsumsi gula atau makanan manis seharusnya menjadi prioritas yang harus di nomer satukan.

• Konsumsi Gula Berpotensi Besar Terkena Diabetes Tipe 2. Jika seseorang mampu mengonrol kadar glukosa dalam darah melalui berbagai makanan dan minuman manis yang dikonsumsi, maka akan membuat kerja hormon insulin lebih ringan (Hormon insuliin merupakan hormon yang bertugas mengontrol kadar glukosa dalam darah selalu stabil). Sehingga penyakit diabetess tipe 2 tidak akan mudah menyerang tubuh anda.

• Konsumsi Gula Akan Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh Anda. Ketidak mampuan seseorang dalam mengontrol berbagai makanan dan minuman manis akan mengakibatkan penambahan berat badan berlebih atau yang lebih dikenal dengan kegemukan. Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya menjaga tubuh dari serangan berbagai penyakit dari luar akan dipaksa juga untuk melawan berbagai gagguan kesehatan dari dalam yang diakibatkan oleh kegemukan itu sendiri.

• Konsumsi Gula Dapat Menurunkan Kemampuan Otak Anda. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2012 menguak fakta bahwa mengkonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat menurunkan memori dalam organ otak seseorang.

• Konsumsi Gula Dikaitkan Dengan Menurunnya Harapan Hidup Ini berarti bahwa, mulai membiasakan diri mengurangi makanan dan minuman yang manis dapat meningkatkan usia atau harapan hidup seseorang lebih lama plus terhindar dari berbagai macam berbahaya atau mematikan.

• Konsumsi Gula Membahayakan Organ Hati Anda. Ini dikarenakan, kandungan frukotosa dan glukosa dari berbagai makanan dan minuman yang manis merupakan racun bagi organ hari seseorang. Sehingga perlu tindakan nyata untuk mulai mengontrol aneka makanan dan minuman yang manis untuk menyelamatkan organ hati tersebut.
(sumber: http://intips-kesehatan.blogspot.com/)

Pelajaran Sebuah Pohon






Dalam sebuah perjalanan seorang ayah dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata menjadi hal yang menarik untuk mereka simak. Keduanya pun berhenti di bawah rindangnya pohon tersebut.

“Anakku,” ucap sang ayah tiba-tiba. Anak usia belasan tahun ini pun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang serius. “Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?” lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di dekatnya. “Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara,” jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian. “Bagus,” jawab spontan sang ayah.

“Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita simak dari sebuah pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak ke ujung dahan yang paling atas. “Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,” jelas sang ayah. “Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya meraih punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” ungkap sang ayah begitu berkesan.

Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada lubang-lubang yang muncul di luar dugaan. Pepohonan, seperti yang diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan, turunan godaan, dan lubang jebakan. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran.”

Sahabat, Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” Siapapun Anda, bagaimanapun Anda, dan Dimanapun anda. Tatap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran. Karena bila tidak anda akan tersesat dalam kegelapan. Dan bila terperangkap dalam gelap, jangan mengutuki kegelapan, tapi nyalakan lah cahaya walaupun dengan Lilin.

Mitos dan fakta menarik seputar kucing hitam





Selama ini kucing hitam identik dengan nasib sial. Banyak yang percaya bahwa ketika bertemu dengan kucing hitam di jalan, mereka akan segera mengalami kesialan. Tampaknya kepercayaan ini sangat mengakar, terutama bagi masyarakat Eropa.

Fakta terbaru berdasarkan Journal of Applied animal Welfare Science mengungkap bahwa kucing hitam seringkali ditelantarkan dan susah diadopsi. Pasalnya, banyak orang yang masih percaya bahwa kucing hitam membawa sial. Terkadang toko hewan atau perawatan hewan bahkan harus menurunkan harga adopsi atau menawarkan perawatan gratis untuk kucing hitam karena sepinya peminat.

Dari penelitian tersebut, sekitar 26,1 persen masyarakat merasa warna sangat penting ketika mengadopsi kucing. Sementara 23,9 persen merasa netral dengan warna kucing. Sementara itu, meski 50 persen orang mengaku bahwa warna tak penting, nyatanya kucing berwarna hitam masih kurang peminat.

Yang menduduki peringkat pertama dalam adopsi dan paling dicari adalah kucing berwarna putih polos. Di urutan ketiga ada warna abu-abu, kemudian hitam dan putih, merah, baru kemudian warna hitam dan cokelat.

Meski begitu, tak semua kebudayaan menganggap kucing hitam pembawa sial. Berikut adalah mitos lain dan fakta menarik seputar kucing hitam, seperti dilansir oleh Huffington Post.

1. Di Inggris, memberikan kucing hitam pada mempelai wanita justru dipercaya bisa memberikan nasib baik.

2. Beberapa organisasi tidak mengizinkan adopsi kucing hitam di bulan Oktober karena mereka khawatir kucing tersebut akan digunakan untuk ritual-ritual aneh oleh anak muda, atau sekte tertentu. Mereka khawatir kucing hitam tersebut akan diperlakukan dengan kejam.

3. Untuk membuat masyarakat mau mengadopsi kucing hitam, sebuah penitipan hewan di Nevada menggunakan jargon "Adopsi Phanter mini milik Anda sendiri!" dengan menyamakan kucing hitam dengan macam phanter, mereka berharap banyak orang tertarik mengadopsi kucing hitam. Dan hasilnya, 18 kucing hitam milik mereka berhasil diadopsi.

4. Berdasarkan kepercayaan Skotlandia, kucing hitam yang muncul di rumah adalah pertanda rezeki dan bisa mendatangkan kemakmuran.

Itulah beberapa mitos menarik sekaligus fakta terbaru seputar kucing hitam. Apakah kalian termasuk orang yang percaya bahwa kucing hitam membawa sial?

SUAMIKU MALAIKATKU; KISAH KESETIAAN SEORANG SUAMI KEPADA ISTERINYA






Nama lengkapnya Eko Pratomo Suyatno, tapi lebih sering disebut Suyatno saja.Usianya mungkin sudah menginjak 60 tahun.Dia merupakan pemilik sebuah perusahaan besar di bidang investasi reksadana yang cukup bagus reputasinya di negeri ini.Sebagai seorang pengusaha sukses, dia dan keluarganya mempunyai kehidupan yang cukup baik. Perkawinannya dengan isteri tercinta lebih dari 30 tahun yang lalu juga sangat bahagia, dan telah mendapatkan 4 orang anak yang kini telah tumbuh dewasa semua.

Kehidupan rumah tangganya mendapatkan cobaan berat sesaat setelah isterinya melahirkan anak ke empatnya. Setelah melahirkan, tiba-tiba ke dua kakinya lumpuh tidak bisa digerakkan. Kondisi itu berlangsung hingga 2 tahun. Kondisinya kemudian bukannya membaik, pada tahun berikutnya justeru kelumpuhan itu terjadi pada seluruh tubuhnya. Lidahnya tidak bisa digerakkan, otomatis juga tidak bisa berbicara. Satu-satunya cara berkomunikasi dengan orang lain hanya dengan menggunakan bahasa isyarat mata.

Menghadapi kondisi isterinya yang seperti itu, Pak Suyatno tetap tabah dan dengan sabar merawat dan mengurusi segala keperluan isterinya. Dia ingin menunjukkan cinta yang sesungguhnya kepada isterinya yang sekarang lumpuh itu dengan cara mengurus langsung semua kebutuhan isterinya, walaupun sebenarnya dia bisa membayar seseorang untuk melakukan semua itu. Namun kebesaran cinta pada isterinya membuat dia tetap kuat dan setia melayani isterinya. Sedangkan pembantu-pembantu yang ada ditugaskan untuk mengurus kebutuhan rumah tangga. Pak Suyatno juga otomatis berperan sebagai ibu bagi ke empat anaknya.

Sebelum berangkat ke tempat usahanya setiap hari, Pak Suyatno selalu menyempatkan diri memandikan, membersihkan kotoran, menggantikan pakaian dan menyuapi isteri tercintanya. Agar sang isteri tidak kesepian saat ditinggal, dia dekatkan sang isteri pada sebuah televise di ruangannya. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum. Untunglah tempat usaha pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa-apa saja yang dia alami seharian.

Meski istrinya hanya bisa memandang tanpa bisa menanggapi, Pak Suyatno dengan setia mengajak istrinya duduk di belakang dia saat Pak Suyatno shalat, seperti sedang berjamaah. Ia-pun sering mengajak istrinya mengaji atau mendengarkan Pak Suyatno mengaji dan juga mengajak sang istri berzikir, meski hanya dalam hati. Semuanya itu dijalani Pak Suyatno dengan ikhlas dan ia sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap hari, agar istrinya tersenyum.

Rutinitas ini sudah dilakukan pak Suyatno selama 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan pak Suyatno memutuskan untuk merawat sendiri ibu mereka. Yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yang sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak………bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”.

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya, “Sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibu pun akan mengijinkannya.Kapan Bapak menikmati masa tua Bapak dengan berkorban seperti ini? Terus terangi kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baiknya secara bergantian kalau bapak menikah lagi”.
Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga oleh anak-anak mereka, “Anak-anakku ………, terima kasih atas saran kalian. Hanya saja bapak punya prinsip yang tidak dapat ditawar lagi. Bagi bapak, jikalau perkawinan dan kehidupan di dunia ini hanya untuk memenuhi nafsu kita, terutama nafsu birahi mungkin bapak akan menikah lagi sudah sedari dulu……Tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disamping bapak, bagi bapak itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian.. “ Sejenak kerongkongannya tersekat,” Anakku, kalian yang selalu bapak dan ibu rindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat menggantinyai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini?. Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang?Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah swt kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yang masih sakit? Jujur saja nak, bapak tidak sampai hati, meninggalkan ibumu” kali ini ada tetesan air mata di sudut mata Pak Suyatno. Seketika meledaklah tangis anak-anak pak Suyatno, kemudian merekapun melihat juga butiran-butiran bening jatuh dipelupuk mata ibunya, yang dengan pilu ditatapnya mata sang suami yang sangat setia dan sangat dicintainya itu..

Akibat kesetiannya selama puluhan tahun tersebut, sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh Metro TV untuk menjadi nara sumber pada acara Kick Andy. Di acara itu mereka mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno, bagaimana beliau mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa itu? Mengingat waktu tersebut bukan waktu yang pendek untuk menguji batas kesabaran dan ketabahan manusia biasa.

Pada saat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio. Kalau boleh menebak, tangis Pak Suyatno bukanlah karena beban dia yang berat selama bertahun-tahun itu, melainkan karena membayangkan penderitaan isteri tercintanya yang tak kunjung berakhir setelah lebih dari seperempat abad berlalu. Kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru, lalu disitulah Pak Suyatno bercerita.

“Bagi saya, jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau berkorban dengan memberi ( memberi waktu, memberi tenaga, pikiran dan perhatian ) adalah hanya kesia-siaan belaka. Sejak dulu saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dengan tekad kita akan bersama dalam suka maupun duka, hingga Allah swt memanggil kita. Saya tidak akan dapat melupakan jasa-jasa besar istri saya sewaktu dia sehat, diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan batinnya. Ia juga telah memberi saya 4 orang anak yang lucu-lucu, saleh dan pinter. Di mata saya, ia sehat dan masih cantik seperti 30 tahun yang lalu. Saya tidak pernah menganggapnya lumpuh. Saat saya menyuapinya, saya rasakan sama seperti saat saya menyuapinya kala kita berbulan madu. Saat saya menggendongnya untuk naik dan turun dari tempat tidur, saya merasakan seperti saat kita masih berbulan madu. Setiap kali saya melihat wajahnya, sama seperti kala saya melihatnya di kala kami pacaran atau seperti saat saya memandangnya waktu kami berbulan madu"

Pak Suyatno kemudian melanjutkan,"Sekarang dia dalam kondisi sakit setelah melahirkan anak kami. Ia telah berkorban untuk cinta kami bersama. Bagi saya kondisi itu merupakan ujiandari Allah bagi saya atas cinta kami berdua. Apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Dalam kondisi ia sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sedang dalam keadaan sakit. Tidak, tidak, bahkan berpikir untuk itupun saya tidak mau. Biarlah saya ikhlas menjalani takdir Allah ini, saya yakin "Gusti Allah ora sare", Tuhan tidak pernah tidur. Sekecil apapun yang saya berikan kepada istri saya dan anak-anak, saya niatkan hanya untuk ibadah saya kepada Allah swt. Dan saya yakin Allah pasti akan memperhitungkan apapun yang kita perbuat, sekecil apapun. Saya berusaha mengikuti Rasulullah, tauladan saya yang mencintai dan melayani istrinya, bukan hanya dilayani. Sekarang ini harapan saya hanya satu, ijinkan saya merawat istri saya yang sangat saya cintai hingga Allah memanggil salah satu diantara kita. Kalapun ia dipanggil lebih dulu, saya bertekad untuk tetap mencintainya dan tidak akan menikah lagi. Istri saya adalah cinta dunia dan akhirat saya. Kalau Allah mengizinkan kami masuk surga, Insya Allah, saya menginginkan ia jadi Bidadari saya di Surga”

Kali ini Pak Suyatno sama sekali tidak menangis, justru penontonlah yang menangis.