Setelah lelah memeras otak untuk memenangkan persaingan dagang,
menguras emosi untuk mengatakan kata-kata tak berguna,
memendam segenap kecamuk pada keluarga,
seorang bapak datang menyapa, aku tau sekali bapak itu, orang yang gagal dalam usaha, terlilit hutang beberapa ratus juta rupiah, kabur, dan kembali lagi ke kota ini untuk merintis kembali usahanya. Kabarnya ada temannya yang berbaik hati meminjamkan modal untuknya memulai usaha lagi..
Ia menyalami saya, menyalami teman saya, dan berkata, "Apa Kabar?"
Lalu ia berkata kepada kami, dan tentunya kepada dirinya sendiri:
"Pasang surut kehidupan itu hal yang biasa,
yang tersulit untuk dilakukan manusia adalah BERSYUKUR..."
Saya terhenyak, seperti ada sentilan halus dalam hati. Butuh waktu satu malam untukku mencerna kata-kata itu.. Saat ini, saya tersenyum, sambil berucap dalam hati, "Terima Kasih TUHAN, segala syukur terdalam kuucapkan kepadaMU, karena keluarga yang lengkap dan penuh kasih sayang, karena kesehatan dan umur yang KAU beri kepada kami, karena rejeki yang terus kau lancarkan setiap hari. Tiada kata yang bisa kuucap lagi, selain Terima Kasih kepadaMU..."
0 komentar:
Posting Komentar